Dia #1 Wanita Kemarin
https://id.images.search.yahoo.com |
Setahun lebih Derly mengenalnya.
Itupun via sosmed, lebih tepatnya instagram. Hingga saat ini mereka
berkomunikasi, namun tidak intens. Kadang persebulan sekali, persemester
sekali, terkadang setiap pagi dan menjelang tidur. Namun tetap saja, Derly yang
memulai topik percakapan.
Awalnya perkenalan mereka diawali
saat Derly men-scroll kiriman random di instagram, tak sengaja ia tertuju pada
sebuah foto wanita yang terbalut hijab apa adanya (sederhana) namun enak
dipandang. Awalnya Derly tak ambil pusing dan melanjutkan ujung jempolnya
menarik layar ke bawah melihat kiriman selanjutnya. Hingga tak terlintas wanita
itu lagi untuk beberapa saat, hingga esok-esok dan seminggu kemudian.
Satu minggu bergulir, tak sengaja
kiriman wanita kemarin muncul lagi di random post. Kali ini berbeda. Ada
senyuman manis yang mengalir di balik wajah sendu nan bahagia. Seperti ada
cahaya keindahan yang terpancar dari senyum di balik gambar tersebut.
Astaghfirullah, Derly tersontak karena pikirannya mulai menggerayangi akal
sehat.
Ia sadar, jika dilanjutkan akan
mengganggu pikirannya yang masih suci. Itu katanya, mudah-mudahan benar. Karena
Derly terlahir dari keluarga yang disiplin dalam beragama, termasuk di dalamnya
ibadah wajib seperti sholat yang menjadi fondasi bagi setiap muslim. Dan itu
tak pernah ditinggalkannya. Karena orangtuanya mendidik kewajiban tentang
sholat lima waktu sejak usia muda.
Penasaran mulai mengganggu
pikiran Derly. Ia berusaha meredam untuk menghilangkan wajah wanita di
instagram kemarin. Berulang kali mengisi dengan aktivitas lain agar hilang,
namun tetap saja wajah wanita tersebut yang kembali terlintas. Akhirnya ia tak
mampu menahan rasa ingin mengetahui, siapakah gerangan wanita tersebut. Dengan
hati-hati, ia mulai mengingat ID dan mengetiknya di kolom pencarian gadgetnya.
Namun ia lupa dan tak mampu
mengingatnya. Beberapa detik, ia ingat kalau pernah menuliskan namanya di notes
androidnya. Lantas langsung memindahkan menu bar ke notes dan sayang sekali ternyata
di delete Riko (adik kandungnya) beberapa waktu lalu. Yah, gagal lagi. Akhirnya
Derly beranjak ke taman tempat biasa ia menyendiri untuk berpikir sejenak,
siapa gerangan wanita kemarin yang ia lihat dengan tidak sengaja di instagram.
Bunga yang bermekaran, air pancur
mengalir seirama dari jari sebuah patung elisabeth di atasnya menambah suasana
sejuk nan indah sore itu. Lagi lagi pikiran Derly tertuju pada wanita kemarin
yang dilihatnya di instagram. Namun lagi-lagi, ia tak mampu mengingat nama
bahkan akun instagram pribadinya. bahkan, ia telah mencoba menscroll pencarian
acak di menu instagram miliknya. Namun hasilnya tetap nihil.
Derly mulai menyerah. Ia menganggap
wanita kemarin yang dilihatnya hanyalah sebuah karunia yang hanya sekali
dirasakan, bahkan tidak secara langsung. Dan hanya menggunakan indera
penglihat.
Hampir dua jam ia termenung
memandangi keindahan taman sendirian. Matahari sudah mulai merayap kembali ke
peraduannya. Ia mulai mengangkat tubuhnya yang gontai untuk kembali menuju
rumah. Dua jam habis tak tersisa hanya untuk memikirkan wanita kemarin namun
hasilnya nihil. Dengan langkah santai ia menuju parkiran motor sambil
memandangi lantai batako yang menambal lantai areal taman.
Tiba-tiba, Gedebuk,,,,, suara tumpukan
buku jatuh dari kedua tangan seorang wanita berhijab. Kedua lengan bersenggolan
antara Derly dengan wanita trsebut. Wanita itu tampak terburu-buru
membungkukkan tubuhnya untuk meraih buku yang berserakan. Derly hanya
memandangi tanpa mampu berbuat apa-apa. Ia seperti orang linglung. Bego. Ia melongo
dan menatap wajah wanita di depannya. Ia ingat, bahwa wanita tersebut adalah
yang selama ini menjadi pengganjal hatinya. Sehingga mengakibatkan penasaran yang
amat bergejolak.
Namun, saat buku-buku mulai
tersusun rapi di lengan kiri wanita tersebut. Ia meminta maaf dan memohon
pamit. Derly semakin tak berkutik. Diam seribu bahasa. Dari kejauhan ia
memandang wanita yang beberapa hari ini mengganjal pikirannya, memperlakukannya
begitu sadis. Telak. Tanpa ampun. Bahkan sekedar basa basi pun tak sempat.
Akhirnya,
penasaran kembali menyeruak di dalam pikirannya kemudian. Ketika Derly endak
mengejar wanita tersebut, hanya bayang semu yang tersisa. Ternyata ia telah
berdiri menatap wanita tersebut selama 5 menit. Wanita tersebut telah melaju
dengan angkutan yang ditumpangi. Lagi lagi, penasaran masih setia menemani.
Dia #1 Wanita Kemarin
Reviewed by Bamzsusilo
on
Senin, Januari 30, 2017
Rating:
Post a Comment