KETERPAKSAAN
Kita
bertemu adalah sebuah kebetulan. Aku mengenalmu juga karena keterpaksaan. Begitulah
perkenalan kita dua tahun yang lalu. Saat itu aku masih mahasiswa apatis
stadium empat. Aku hanya mengenal yang namanya kuliah, kuliah dan kuliah. Tak
sempat terpikir untuk menjejakkan kakiku ke dalam jerat hitam yang
menenggelamkanku semakin dalam pada dunia wartawan. Yah, dunia ini bergerak di
bidang jurnalistik.
Mengapa
aku bilang mengenalmu karena keterpaksaan? Jawabannya adalah karena aku dipaksa
mendaftar mengikuti open recruitment oleh teman sekelasku kala itu. Aku heran
mengapa dia sangat bersemangat mengajakku untuk masuk ke lembah hitam ini.
Mungkin dia perlu teman untuk sama-sama melewatinya mungkin. Hehe.
Sebenarnya
bakatku dipaksa muncul ketika telah bergabung. Oleh sebab itu aku butuh waktu hampir
satu tahun untuk sampai pada masa produktif. Selama satu tahun aku kebingungan
berada di dalam dunia ini. Dunia yang sangat asing bagiku. Dunia yang setiap
harinya memaksa orang-orang yang berada di dalam untuk selalu berpikir dan
bergerak untuk menghasilkan karya. Memang bagus tujuan yang diusung lembaga
ini. Namun, kita lihat apakah setiap mahasiswa memiliki kemampuan dan menejemen
waktu yang bagus untuk dapat bertahan dengan situasi dan kondisi seperti ini.
Jawabannya adalah tidak.
Yah,
banyak teman-teman seangkatanku yang berhenti setengah jalan. Mereka mengkudeta
waktu yang selama ini dibuang untuk lembaga ini. Namun ternyata pada akhirnya
harus berhenti di tengah jalan. Terkadang apa yang kita harapkan ke depan belum
tentu kesampaian akhirnya. Tapi kepastiannya adalah keyakinan dan tekad yang
kuat akan berujung manis di kemudian hari.
Saat
ini aku berusaha untuk berkarya. Karena karya dapat menjadi barometer bahwa
seseorang itu berhasil atau tidak menggeluti organisasi. Namun yang perlu
diketahui adalah karya disini tidak hanya dalam bentuk nyata dan produk saja.
Kontribusi moril juga dinilai sebuah karya dan ekspektasi pada organisasi ini.
Yah, kita biasa menyebutnya dengan tanggung jawab dan loyalitas. Dua elemen ini
aku rasa dapat membuat seseorang bertahan berada di sini. Dua hal yang selama
ini kutiru dari teman-teman dan seniorku di sini.
Yah,
diusia lembaga ini yang ke-20 kuharap apa yang telah ada biarlah tetap ada dan
dilestarikan. Karena kurasa apa yang telah kita peroleh saat ini sudah
menunjukkan keeksisan Dinamika. Seberapa banyak pengurus Dinamika saat ini
bukan apa-apa kalau tidak ada karya yang dipersembahkan. Jatidiri Dinamika bisa
dinilai banyak orang dari karyanya. Aku rasa Dinamika akan tutup dan disegel
jika tak memiliki karya.
Oleh
karena itu sumber daya yang telah ada dan matang harus tetap diberi gizi yang
banyak supaya tetap memberikan dukungan dan kontribusinya di Dinamika. Jangan
biarkan mereka pergi, hilang meninggalkan Dinamika semakin jauh. Karena
Dinamika bukan siapa-siapa tanpa kita semua.
Dihari
yang spesial ini, aku hanya berpesan kepada kita semua bahwa tidak ada yang
patut dibanggakan atas apa yang telah kita peroleh. Jadikan organisasi
sebagai sarana untuk berkontibusi,
membaktikan diri untuk negeri dan agama ini.
Happy
Birthday LPM Dinamika IAIN SU yang ke 20. Jadikan kami selalu menyayangimu.
Kita bisa jika kita bersama-sama bekerja.
KETERPAKSAAN
Reviewed by Bamzsusilo
on
Minggu, November 10, 2013
Rating:
hem..
BalasHapusbem
BalasHapus