Botol Aqua Bantu Hidupi Keluarga
Bamz-Susilo - Usia ibu ini memang boleh terhitung sudah tua. Namun, semangat
juangnya untuk mencari uang masih tetap terjaga. Dia rela menghabiskan waktu
yang seharusnya ia gunakan untuk banyak beristirahat di rumah dengan berada di
dalam kebun binatang Medan dari pagi hingga petang hanya untuk mengumpulkan
botol dan gelas plastik aqua mineral. Di usia yang ke-60 ia masih tetap
bertenaga berjalan menyusuri luasnya arela kebun binatang yang berkisar 20
hektar dengan membawa sebuah karung berisi botol dan gelas plastik aqua.
Seorang
ibu yang bernama Nurlina memiliki 3 orang anak yang dua diantaranya telah
berkeluarga. Sedangkan satu lagi masih melajang. Dia memiliki seorang suami
yang pekerjaannya bertani. Awalnya sang suami bertani padi, namun karena padi
tidak cocok untuk daerah tersebut, sehingga tanamannya diganti dengan jagung. Hasil
dari bertani sang suami tidaklah seberapa, sehingga ia harus berjuang juga
untuk membantu menghidupi kebutuhan keluarga.
Ibu
yang bertempat tinggal di Jalan Bunga Rampai 4 ini menumpang kendaraan yang
hendak menuju kebun binatang setiap harinya. Jika ia melihat banyak pengunjung
yang lewat rumahnya menandakan bahwa akan banyak botol dan gelas plastik yang
akan ia pungut nantinya. Apalagi di hari
libur semakin membuat ibu yag terlihat keriput ini bersemangat untuk ke kebun
binatang.
Walaupun
hasil pungutannya dikumpulkan selama seminggu terlebih dahulu baru setelah itu
dijual, namun hasil dari penjualannya tidaklah seberapa, hanya berjumlah 50
ribu rupiah perminggu. Ibu yang biasa memakan daun sirih ini tetap bersyukur
dan tidak mengeluh untuk datang lagi esok harinya. Usia senja baginya harus
digunakan untuk beraktivitas agar tubuhnya tetap sehat. Begitulah penuturan ibu
Nurlina.
Ia
tidaklah sendirian berprofesi sebagai pemungut botol dan gelas plastik aqua
areal kebun binatang ini, melainkan ada 3 orang lagi yang berprofesi sama.
Sehingga mereka harus membagi lokasi dalam pemungutan. Namun, pada hari biasa
pengunjung sangatlah sedikit. Sehingga hasil pungutan tidaklah banyak.
Setiap
hari ia masuk ke dalam kebun binatang tidak dipungut tarif. Karena penjaga
kebun tahu bahwa ibu ini juga membantu dan berpartisipasi pada kebersihan kebun
dengan memungut botol dan gelas plastik aqua. Selain membantu pihak kebersihan
kebun binatang, ibu Nurlina juga dapat mengambil manfaar secara finansial dari
hasil penjualan yang ia peroleh.
Pembeli
sangat berperan penting dalam membantu ibu ini mendapatkan barang pungutan.
Jika pembeli banyak mengkonsumsi dagangan para penjual yang berbentuk plastik
akan semakin memanjakan ibu ini untuk mendapatkan botol dan gelas plastik aqua.
Rezeki yang diperoleh ibu ini sebenarnya sangat dipengaruhi dengan jumlah
pembeli yang mengkonsumsi dagangan dari para penjual.
Keseharian
yang harus dijalani seorang ibu berusia 60 tahun ini tergolong hal yang luar
biasa dan langka. Di usia senja dan lemah ia harus membanting tulang seharian
ditemani sampah-sampah plastik aqua yang dipikulnya. Alasannya melakukan
pekerjaan ini bukanlah semata-mata hanya untuk menghilangkan kejenuhannya
berada di rumah sendirian, tetapi ia tidak rela melihat suaminya bertani di
terik matahari mencari nafkah. Ia terpanggil untuk ikut mencari uang walaupun
tak seberapa hanya untuk merasakan bagaimana susah dan sulitnya memperoleh
penghasilan.
Profesi
yang sudah dijalani selama lebih kurang 5 tahun ini memang tidak merubah nasib
kehidupan keluarganya. Namun ia lebih suka dengan profesi ini karena dapat
membantu suaminya yang bertani. Dengan begitu, suaminya akan semangat bekerja
karena didukung juga oleh istri dengan memungut botol dan gelas aqua plastik
Selain
itu kebersihan kebun juga akan terjaga berkat kemuliaan hati dari seorang ibu
yang mau memungut sampah aqua ini. Sehingga dapat mengurangi pekerjaan dari
petugas kebersihan kebun.
Seorang
teman ibu Nurlina yang juga berprofesi sama mengatakan bahwa mengumpulkan botol
dan gelas aqua adalah pekerjaan yang kerap dilakukan setiap hari. Karena selain
dapat mencari penghasilan tambahan, kami juga dapat mengisi kekosongan kegiatan
di rumah. “Ketimbang tidur-tidur aja di rumah”,jawab teman ibu Nurlina yang
tidak mau disebutkan namanya.
Seorang
ibu yang bekerja memungut botol dan gelas
aqua plastik itu akan tetap bekerja seperti ini untuk membantu suaminya
dalam mencari nafkah. Walaupun usianya sudah tua dan mengharuskannya untuk
banyak beristirahat, namun ia bersikeras
untuk tetap bekerja hingga ia tutup usia.
Harapan
dari ibu Nurlina sebagai seorang pemungut adalah bahwa pemerintah dapat
memperhatikan nasib kami yang membutuhkan lapangan pekerjaan yang cocok untuk
usia lanjut. Bisa juga dengan memberikan modal usaha untuk di rumah.
Reporter:
Bambang Edi Susilo dan Mentari
Botol Aqua Bantu Hidupi Keluarga
Reviewed by Bamzsusilo
on
Kamis, Januari 30, 2014
Rating:
Post a Comment