"Eksekusi"
Sejak Maret 2011 aku dinyatakan telah menjadi bagian dari
keluarga besar Dinamika.Yah, bulan itu dimana aku lulus ujian perekrutan
sebagai anggota magang. Akutidak menganggap suatu hal yang luar biasa
ketika itu. Karena, aku tidakberniat sama sekali nyemplung ke dunia ini.
Dunia yang awam bagiku ketika itu.Berkat ajakan teman sekelasku lah aku
bisa berada disini. Yang ketika itu diatelah berada di dinamika
sebelumnya. Apa yang aku lakukan ketika magang jugadibilang hanya
sekedar ngisi absen lalu pulang. Tak ada penetrasi yang akulakukan sama
sekali yang membuat senioranku kagum. Beda halnya dengan keduarekanku.
Adji dan Bibeh. Mereka benar-benar menunjukkan eksistensinya kala
itu.Dan tidak salah juga ketika di hari yang sakral(kata senioran) yaitu
pengukuhan,aku merupakan orang yang dipertimbangkan untuk lulus. Bahkan
temanseangkatankupun tidak memberikan kesempatan untuk membuatku
bertahan dandikukuhkan.
Ketika itu bisa dibilang aku adalah salah satu dari mereka yang merasa malu yang luarbiasa. Namun, aku sengaja memasang wajah tegar. Padahal hati sudah teririssembilu. Dari ke 21 amang seangkatanku, aku satu dari enam yang mendapat ratingnilai terendah ketika masa magang 3 bulan. Keadaan pahit ini tidak membuatkuciut. Aku masih saja berlagak sombong. Dalam hati berbisik”uda terpojok dan merasa bersalahtetap saja sombong”. Eeeh, bembeng”.
Eksekusi masih terus berjalan, ketika itu tiga kru yang mendapat nilai tertinggi masing-masingberkesempatan memilih salah satu dari dua orang yang tidak lulus. Aku salahsatu yang harus dipilih oleh mereka. Ketika itu adji yang maju untuk memilihantara Aku dan Ibram(teman magang yang sudah keluar). Aku sudah tau siapa yangakan dipilih. Pasti Ibram. Karena yang kutau mereka lebih dekat dan 1 fakultas.Yah, kali ini firasatku benar. Memang sudah takdir. Aku tidak cocok dan tidakpantas untuk berada di dunia ini. Aku ikhlas kala itu.
Drama masih terus berlanjut. Namun, masih saja dewi fortuna menyelamatkan aku. Akuakhirnya lulus menjadi kru muda. Tentunya dengan banyak pertimbangan. Dan diperlukanlebih banyak pembuktian lagi. Satu hal yang perlu kita renungi bahwa Dinamika memilikijiwa kekeluargaan yang besar kepada orang-orang yang berada di dalamnya. Oleh sebabitu, jangan diajak bertengkar dong Dinamikanya. Kan kasian.....^3
Ketika itu bisa dibilang aku adalah salah satu dari mereka yang merasa malu yang luarbiasa. Namun, aku sengaja memasang wajah tegar. Padahal hati sudah teririssembilu. Dari ke 21 amang seangkatanku, aku satu dari enam yang mendapat ratingnilai terendah ketika masa magang 3 bulan. Keadaan pahit ini tidak membuatkuciut. Aku masih saja berlagak sombong. Dalam hati berbisik”uda terpojok dan merasa bersalahtetap saja sombong”. Eeeh, bembeng”.
Eksekusi masih terus berjalan, ketika itu tiga kru yang mendapat nilai tertinggi masing-masingberkesempatan memilih salah satu dari dua orang yang tidak lulus. Aku salahsatu yang harus dipilih oleh mereka. Ketika itu adji yang maju untuk memilihantara Aku dan Ibram(teman magang yang sudah keluar). Aku sudah tau siapa yangakan dipilih. Pasti Ibram. Karena yang kutau mereka lebih dekat dan 1 fakultas.Yah, kali ini firasatku benar. Memang sudah takdir. Aku tidak cocok dan tidakpantas untuk berada di dunia ini. Aku ikhlas kala itu.
Drama masih terus berlanjut. Namun, masih saja dewi fortuna menyelamatkan aku. Akuakhirnya lulus menjadi kru muda. Tentunya dengan banyak pertimbangan. Dan diperlukanlebih banyak pembuktian lagi. Satu hal yang perlu kita renungi bahwa Dinamika memilikijiwa kekeluargaan yang besar kepada orang-orang yang berada di dalamnya. Oleh sebabitu, jangan diajak bertengkar dong Dinamikanya. Kan kasian.....^3
"Eksekusi"
Reviewed by Bamzsusilo
on
Kamis, Februari 06, 2014
Rating:
Post a Comment