Hargai Proses
Memorial 11 July 2011
Ternyata pilihanku untuk berada di Dinamika selama 1 tahun itu adalah keputusan yang keliru. Ketika itu aku lulus menjadi kru muda. Selang beberapa hari, kami disuruh mengisi biodata dan divisi yang akan dimasuki, namun mesti disyuro’kan terlebih dahulu pada Musyawarah Dewan Pimpinan untuk mendapat persetujuan.
Namun, aku mendapat pukulan telak kala itu, seorang Maulana M. Hasan mengatakan,” Jika berada di Dinamika hanya 1 tahun, bagus cepat-cepat bawa koper dan jangan pernah lagi menginjakkan batang hidung di sekret ini.”
“Karena setahun it uwaktu yang sangat singkat, dan belum mampu membuat kamu sukses ketika berada diluar dengan ilmu yang kamu miliki saat ini.”
Begitulah kira-kira ungkapan dari beliau ketika kami para kru muda yang baru beberapa hari dikukuhkan. Ungkapan ini tentu membuat galau para kru muda. Belum lagi bisa menerima tanggung jawab baru yang begituberat. Sudah dicekoki dengan beban yang begitu sulit untuk diterima. Hanya duapilihan kala itu, angkat koper dan menutup pintu sekret dari luar atau menguatkankembali niat yang setengah-setengah. Karena, menurutku, pekerjaan atau usahayang kita lakukan dengan setengah-setengah, tentu juga hasilnya akansetengah-setengah.
“Dunia ini sadis bung”kata orang Medan. Semboyan ini 100% benar menurutku. Tapi satu hal yang pastibahwa sekejam apa dunia itu menghampiri kita. Kita harus lebih kejam lagimenghadapainya. Jangan mau kalah dengan kejamnya dia. Kita punya senjata untukmelawannya. Senjata itulah yang sekarang kita gali. Tentu senjata yang bagusdan kuat perlu waktu yang cukup lama untuk memperolehnya. Gak ada di dunia iniyang instan, karena mie instan juga gak bisa langsung ditelen, mesti disiramair panas lagi.
Proses itulah yangharus kita hormati. Karena sebuah kesuksesan berbanding lurus dengan prosesyang kita jalani. Proses yang kita lewati dengan sungguh-sungguh dan ikhlaskarena-Nya pasti tidak akan sia-sia. Mengeluh sah-sah saja, tapi setelahmengeluh harus ditutupi dengan usaha lagi, mengeluh lagi, usaha lagi. Begitu seterusnya.Jangan biarkan rasa mengeluh mengalahkan semangat besar yang sudah tertanam dijiwa kita.
Satu hal yang pasti,”Jika kamu ingin sukses, taruhlah kesuksesanmu di depan retina matamu, agar kamu dapat melihat kesuksesan di setiap membuka matamu. Sehingga kamu tidak akan mengeluh jika lagi drop.”
Salam hangat untuk anggota magang. Dinamika butuh orang-orang yang punya loyalitas dan semangat tinggi.
Ternyata pilihanku untuk berada di Dinamika selama 1 tahun itu adalah keputusan yang keliru. Ketika itu aku lulus menjadi kru muda. Selang beberapa hari, kami disuruh mengisi biodata dan divisi yang akan dimasuki, namun mesti disyuro’kan terlebih dahulu pada Musyawarah Dewan Pimpinan untuk mendapat persetujuan.
Namun, aku mendapat pukulan telak kala itu, seorang Maulana M. Hasan mengatakan,” Jika berada di Dinamika hanya 1 tahun, bagus cepat-cepat bawa koper dan jangan pernah lagi menginjakkan batang hidung di sekret ini.”
“Karena setahun it uwaktu yang sangat singkat, dan belum mampu membuat kamu sukses ketika berada diluar dengan ilmu yang kamu miliki saat ini.”
Begitulah kira-kira ungkapan dari beliau ketika kami para kru muda yang baru beberapa hari dikukuhkan. Ungkapan ini tentu membuat galau para kru muda. Belum lagi bisa menerima tanggung jawab baru yang begituberat. Sudah dicekoki dengan beban yang begitu sulit untuk diterima. Hanya duapilihan kala itu, angkat koper dan menutup pintu sekret dari luar atau menguatkankembali niat yang setengah-setengah. Karena, menurutku, pekerjaan atau usahayang kita lakukan dengan setengah-setengah, tentu juga hasilnya akansetengah-setengah.
“Dunia ini sadis bung”kata orang Medan. Semboyan ini 100% benar menurutku. Tapi satu hal yang pastibahwa sekejam apa dunia itu menghampiri kita. Kita harus lebih kejam lagimenghadapainya. Jangan mau kalah dengan kejamnya dia. Kita punya senjata untukmelawannya. Senjata itulah yang sekarang kita gali. Tentu senjata yang bagusdan kuat perlu waktu yang cukup lama untuk memperolehnya. Gak ada di dunia iniyang instan, karena mie instan juga gak bisa langsung ditelen, mesti disiramair panas lagi.
Proses itulah yangharus kita hormati. Karena sebuah kesuksesan berbanding lurus dengan prosesyang kita jalani. Proses yang kita lewati dengan sungguh-sungguh dan ikhlaskarena-Nya pasti tidak akan sia-sia. Mengeluh sah-sah saja, tapi setelahmengeluh harus ditutupi dengan usaha lagi, mengeluh lagi, usaha lagi. Begitu seterusnya.Jangan biarkan rasa mengeluh mengalahkan semangat besar yang sudah tertanam dijiwa kita.
Satu hal yang pasti,”Jika kamu ingin sukses, taruhlah kesuksesanmu di depan retina matamu, agar kamu dapat melihat kesuksesan di setiap membuka matamu. Sehingga kamu tidak akan mengeluh jika lagi drop.”
Salam hangat untuk anggota magang. Dinamika butuh orang-orang yang punya loyalitas dan semangat tinggi.
Hargai Proses
Reviewed by Bamzsusilo
on
Rabu, Februari 05, 2014
Rating:
Post a Comment