Pers Sehat Idaman Rakyat

Pers telah menjadi sarana bagi masyarakat dalam menyampaikan buah pikirannya. Sehingga menjadi salah satu pilar demokrasi yang terpercaya. Pers yang bebas dan bertanggungjawab memegang peranan penting dalam masyarakat demokratis dan menjadi unsur dalam sebuah tatanan negara demokratis. Menurut Miriam Budiardjo, bahwa salah satu ciri negara demokrasi adalah memiliki pers yang bebas dan bertanggung jawab. Negara demokrasi akan terbentuk salah satunya dengan perwujudan pers yang demikian.

Menilik rekam jejak pers sedakede terakhir telah bertindak sesuai porsi sebagai sebuah media yang sehat. Pers telah berupaya memproduksi informasi sesuai fakta dan berimbang kepada masyarakat secara luas. Peran inilah yang menjadi fondasi bangsa dalam mengawasi dan mengontrol jalannya proses demokrasi lainnya, legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kebebasan pers diharapkan memberi titik terang dalam penumpasan penyimpangan-penyimpangan yang kerap terjadi di pilar demokrasi itu sendiri.

Menurut SBY dalam sambutannya pada Hari Pers Nasional di Bengkulu, kejernihan dalam penyampaian fakta dan keberimbangan dalam pemberitaan merupakan hal mutlak bagi pers di era globalisasi. Presiden SBY melalui staf khususnya juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja pers Indonesia yang kian matang. Presiden juga berterima kasih kepada pers yang selama ini telah membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi.(dikutip dari Tribunnews pada 8/2).

Pers yang baik adalah pers yang berjuang untuk kebenaran. Kebenaran menjadi modal dan tujuan yang harus menjadi prioritas dalam tubuh pers. Masyarakat yang hanya mengkonsumsi produk pers tanpa ada proses verifikasi akan terkena imbasnya jika pers menghadirkan berita yang tidak berpedoman pada kebenaran. Hal ini akan mengakibatkan perbedaan persepsi masyarakat dalam menanggapi gejolak atau peristiwa hangat yang terjadi.

Pers harus lebih independen dan berupaya tidak berpihak pada oknum manapun. Hal inilah yang mencoreng nama baik pers. Media pers dijadikan alat dalam mempropagandakan misi tertentu. Sehingga kejujuran dan keprofesionalitasan pers dipolitisasi oleh oknum-oknum penguasa yang memiliki dan melimpah. Hal ini harusnya dihindari oleh pers demi kelangsungan pers sebagai sebuah instansi yang independen.

Hendaknya peringatan Hari Pers Nasional pada tanggal 9 Februari ini menjadi momentum kelangsungan pers yang semakin menjadikannya sebagai sarana aspirasi masyarakat yang profesional dan menyuguhkan informasi yang sehat. Pers diharapkan dapat mengembalikan sistem pemerintahan yang jujur dan adil dalam upaya penegakan supremasi hukum di Indonesia. Pers juga dapat mengiring masyarakat agar cerdas dalam menentukan pemimpin-pemimpin negara ke depannya dengan menghadirkan informasi yang apa adanya tanpa ada campur tangan pihak penguasa. Masyarakat sebagai konsumsi media harus bijaksana dalam meyerap informasi yang diperoleh. Karena masyarakat yang bijak adalah mengamati dan menganalisa terlebih dahulu permasalahan yang sedang berkembang dengan data-data yang relevan dan terpercaya oleh media.