Sahur Seadanya, Puasa Kudu Tetap Maksi
Malam itu aku sengaja tidur larut. Bukan
karena lagi banyak tugas, tapi ya emang kebiasaan. Sukanya online ampe larut. Mumpung
OL lagi gratis. Hehe. Tapi ya lagi-lagi imbasnya bangun kesiangan. Apalagi ini
bulannya Ramadhan. Yah, mesti kudu sahur kalo mau puasa. Bisa kelenger puasa
tanpa sahur. Maklum dah, masa pertumbuhan. Selera makan lagi tinggi-tingginya. Setinggi
cintaku padamu. Iya, kamu!(ala Dodit).
Malam itu tepatnya puasa ke 4. Seperti
biasa aku bilang di awal kalau kesiangan. Bangun kira-kira jam 4.25 WIB. Kira-kira
masih ada waktu 20 menit menjelang imsak. Sialnya, yang ada Cuma nasi doang. Karena
malamnya berencana rebus Indomie. Huh, lagi-lagi mesti sahur dengan kecap
Bango. Maklumlah anak kost.
Lanjut,,, dengan semangat 45 melahap
nasi hangat ditemani kecap, ternyata gak lalu juga. Baru 3 suap, perasaan sudah
tak menentu untuk segera menyudahi ini semua. Yah, selera makanku tiba-tiba
mengundurkan diri dari pertempuran. Lidah dan gigi seakan menolak untuk
membantu menggiling makanan. Aku nyerah
dan menyudahi ini. akhirnya Nura (kucing sekret) yang menghabiskan nasi
kecapku.
Tak mau puasa sampe tengah hari, aku
menyeduh teh hangat. Kebiasaanku mencampur air panas dengan air biasa. Supaya
bisa langsung diminum. Ini trik loh, bisa ditiru. Karena kata nenekku, teh manis itu bisa nambah
tenaga. Hehe. Emang terbukti sih, selama aku puasa jarang sekali melewatkan teh
manis. Dan jarang juga aku berbuka lebih awal. Ini sih kalau percaya. Tapi kalau
gak percaya aku megang kapak ni. Mau gak mau harus percaya.
Singkat cerita, ternyata nasi kecap
dan teh hangat tak mampu membuat tubuhku berdaya. Siang hari aku harus tidur
selama 3 jam. Katanya tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah. Ini kulakukan
juga demi melupakan sejenak rasa laparku. Ini sih biasa aku lakukan. Trik ini
bisa juga ditiru. Tapi jangan waktu jam kerja ya. Ntar kena PHK. Gak dapat
pesangon bro. Bisa gak pake baju baru lebaran ntar.
Akhirnya, bangun dari tidur langsung
disegarkan dengan guyuran air. Yah, kita harus mandi. Tapi jangan berlama-lama
ya, ntar makruh tuh. Ngurangin pahala puasa. Setelah seger dan bugar, biasanya
waktu berbuka tinggal sebentar lagi. Kalau mau sih bisa ngabuburit. Sekalian cuci
mata. Hehe.
Akhirnya, aku tobat gara-gara tidur
larut. Namun aku gak pernah menyesali untuk mengulanginya. Yah, karena emang
itu aktivitasku di malam hari. Hehe. Tapi gak apa bro, kita ada solusinya. Sahur
minim, kualitas puasa tetap terjaga. Amiiin. Insya Allah.
Sahur Seadanya, Puasa Kudu Tetap Maksi
Reviewed by Bamzsusilo
on
Jumat, Juli 04, 2014
Rating:
Post a Comment