Boneka Perpisahan #1

google

Sejak SD, Boni sudah mengenalnya. Parasnya lumayan bisa dibanggakan. Manis rona wajahnya yang dihiasi dengan lesung pipi seakan menambah pesona siapa saja yang melihatnya. Apalagi dibalut dengan pakaian muslimah. Maklum, dia putri seorang ustadz terpandang di kampung Boni. Semakin menambah pikat seorang gadis yang sejak SD hingga Aliyah satu sekolah dengan Boni.


Dalam hati, Boni sempat terpana akannya ketika di bangku MTs. Pada saat itu kelas VII. Boni yang merupakan bintang kelas sejak SD hingga MTs menjadi idola teman-teman di kelas karena contekan yang kuberi pada mereka. Hingga akhirnya, Boni adalah siswa yang paling mendapat perlindungan di sekolah. Karena didukung oleh para begundal-begundal MTs yang kebetulan satu kelas dengan Boni karena setiap ujian diberi contekan. Akhirnya setiap ada rekan dari kelas lain yang iri dengan kepintaran Boni, begundal-begundal akan siap melindungi Boni. Apalagi, sekolah MTs Boni terletak di tengah-tengah kota.


Yah, akhirnya Boni menjadi bintang kelas sejak keberadaannya di MTs. Sehingga dia kerap digandrungi teman-teman cewek di kelasnya. Namun, tidak hanya karena dia memang pintar, melainkan karena Boni sering juga memberikan contekan kepada cewek-cewek di kelasnya. Sehingga suatu hari ada yang mengirimi Boni sepucuk surat yang berisi perasaan suka terhadapnya. Namun, hati Boni terlanjur menyukai gadis berlesung pipi tersebut. Akhirnya ia tak menjawab surat dari teman ceweknya yang bernama Dewi itu.


Sejak penolakan cinta dari Si Dewi, beberapa minggu setelahnya Boni malah mengutarakan niatnya untuk ta’arufan dengan gadis berlesung pipi yang sempat membuat detak jantungnya berdegup kencang saat di dekatnya. Akhirnya momen pengutaraan keinginan hati tersampaikan juga. Dan yang membuatnya Boni senang adalah, gadis ini mengungkapkan juga kekagumannya pada Boni. Akhirnya mereka sejak saat itu semakin dekat dan Boni sering bermain ke rumah gadis ini.


Saat malam minggu, Boni mencoba untuk mengajak gadis ini keliling kota. Namun, sayang sekali, karena ia anak ustadz, ia menolak ajakan Boni. Ia hanya membolehkan datang ke rumah saja kalau mau bertemu. Akhirnya masa-masa ta’aruf mereka hanya dihabiskan dengan duduk di depan rumah sekedar mengobrol tak menentu dan mengerjakan PR bareng di hari-hari biasa.


Sudah hampir satu tahun kedekatan mereka. Pergi sekolah bareng dengan menumpangi angkot yang sama. Sering juga mengerjakan PR bersama. Yang paling romantis adalah ke mesjid bersama untuk shalat tarawih di mesjid yang sama. Bahkan, Boni sempat mengaji bareng dengannya. Karena,  Boni memiliki suara yang merdu dan tajwid yang bagus. Itulah yang membuat gadis ini kagum. Bahkan orangtua gadis ini juga respect kepada Boni.


Ada beberapa temen cewek sekelas Boni yang kurang suka dengan kedekatan mereka. Salah satunya cewek yang pernah surat cintanya yang ditolak Boni. Mereka sering sekali membuat lelucon di kelas tentang hubungan Boni dan gadis berlesung pipi ini. Suatu hari saat ujian Bahasa Indonesia. Kebetulan Boni duduk berdekatan dengan gadis pujaannya.


Selesai ujian, Bu Guru memeriksa hasil ujian dan mendapati nilai Boni dan gadis berlesung pipi ini sama. Yaitu, 95. Nyaris bu guru curiga, karena teman-teman yang lain hanya mendapat nilai di bawah 70 seluruhnya. Maka mereka dipanggil ke depan kelas dan diinterogasi oleh bu guru.


“Boni, kamu kok bisa sama dengan **na nilai ujiannya, apa kamu memberi contekan ya?”


“Tidak bu, mungkin karena kami sehati, jadi nilai kami sama,” jawab Boni sambil bersungut-sungut sambil tersenyum.


“Tidak bu, mereka mengerjakannya kerjasama tuh buk,” sergah Dewi dari belakang kelas.


“Okelah, nilai kalian di kurangi 50 poin.” Jawab ibu guru singkat.


“Tapi buk.” Tanya Boni.


“Tidak ada tapi tapi Bon, daripada nilai kalian dua-dua hangus,”tegas ibu lagi.


Boni tak menjawab, lalu terdiam dan mengutuk teman-temannya yang mencoba menjerumuskan. Boni mendengar selentingan ucapan selamat atas apa yang baru diperoleh dari teman-temannya di kelas. Dalam diam, ia mendoakan supaya teman-temannya diberi keselamatan dari ganasnya api neraka. Aminn.


Bersambung.....