Surat Untuk Kemenpora
Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang
kerap kita jadikan momentum dalam perbaikan pendidikan di tanah air sudah
hampir bosan digaungkan. Setiap tahunnya, peringatan HPN selalu diramaikan
dengan upacara dan perayaan saja. Tanpa ada tindak nyata memikirkan bagaimana
nasib pendidikan di daerah-daerah terpencil dapat dijamah oleh pemerintah.
Miris melihat di televisi dan media dengan tampilan warna pahit pendidikan
tanah air.
Kita sama-sama sadar, pendidikan merupakan
faktor utama dalam kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan, dapat membuat
kemudahan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Dengan pendidikan, dapat
membuka jalan kebahagiaan bagi siapa saja. Dengan pendidikan dapat membuat
hidup menjadi lebih berarti dan dengan pendidikan, kita dapat membantu
pencapaian cita-cita bangsa yang tertuang dalam butir-butir UUD 1945.
Sekali lagi Indonesia butuh para pekerja muda
yang memiliki semangat juang yang menggelora. Peran pemuda disini dapat
teraplikasikan dengan melaksanakan pengajaran dan pendidikan di lokasi-lokasi
terpencil. Melihat sulitnya pendidikan formal untuk dilaksanakan di daerah
tersebut, dirasa layak untuk diterapkan pendidikan nonformal yang bertujuan
sama, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pemuda melalui Menpora seharusnya tidak hanya
menamatkan prestasi sepakbola dengan membekukan PSSI. Masih banyak PE’ER lain yang
harus didahulukan dan lebih krusial untuk dilaksanakan, yaitu program pemuda
mengajar. Disini kita bisa berdayakan peran pemuda sebagai poros kebangkitan
pendidikan di daerah-daerah terpencil. Harusnya, kemenpora membentuk sebuah
lembaga khusus yang menaungi pemuda dengan sasaran melakukan pembinaan dan
pendidikan baik itu dalam bidang sains dan keterampilan di daerah terpencil
yang masih jauh dari akses pendidikan.
Memang banyak kita lihat lembaga-lembaga
sosial di bidang pendidikan yang terjun langsung ke daerah-daerah terpencil
seperti program Indonesia Mengajar dan lainnya. Namun, program tersebut
bukanlah program yang memang ditangani langsung oleh pemerintah. Sehingga dana
yang didapatkan juga bukan dari APBN. Maunya, harus ada. Jadi jelas tujuan dan
sasaran untuk pemerataan pendidikan di tanah air akan mudah terlaksana.
Namun sayang seribu kali sayang. Program ini
hanyalah sebatas impian. Indonesia punya mimpi yang sangat tinggi, namun usaha
yang dilakukan untuk mencapai mimpi tersebut masih jauh dari harapan. Oleh sebab
itu, peran pemuda bisa menjadi jalan keluar atas terbelakangnya kemajuan
pendidikan di daerah terpencil dengan melaksanakan program bimbingan dan
pengajaran berbasis sains dan keterampilan.
Padahal banyak pemuda yang jobless sedang mencari pekerjaan. Bisa jadi
langkah awal bagi pemuda dalam menggapai impiannya bersama pemerintah melaksanakan
tugas mulia ini, yaitu turut serta dalam pembangunan bangsa dengan pendidikan,
khususnya di daerah-daerah terpencil. Semoga saja harapan ini dapat membuka
mata para penguasa negeri ini, terkhusus kemenpora untuk memanfaatkan peran
pemuda dalam bidang pendidikan di daerah-daerah terpencil yang masih
membutuhkan bimbingan dan pengajaran.
*Tulisan ini dibuat untuk peringatan Hari Pendidikan Nasional 2015
*Gambar diambil dari google
Surat Untuk Kemenpora
Reviewed by Bamzsusilo
on
Senin, Mei 04, 2015
Rating:
Post a Comment