Sebulan Cicipi Profesi Wartawan Profesional
Sebulan sudah aku memiliki
profesi sebagai wartawan profesional. Bagi kalian mungkin suatu hal yang biasa,
apalagi yang sudah bergelut di bidang wartawan profesional selama puluhan
tahun. Namun bagiku adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Karena wartawan bukan hanya sekedar profesi,
melainkan hobi bagiku.
Maklum saja, aku telah terjun di
dunia wartawan sejak semester II di kampus dahulu. Sebut saja namanya lembaga
pers mahasiswa. Sehingga sangat sia-sia jika pengalaman yang telah aku peroleh
dikampus, tak ku coba manfaatkan di masyarakat luas. Apalagi tujuan dan manfaat
yang diperoleh juga satu kiblat. Yaitu, menyuarakan informasi publik. Hanya
saja sekarang cakupannya lebih luas.
Aku terpilih untuk menjadi wartawan
kota, jadi cakupan wilayahnya hanya Medan saja. Namun pun begitu, sangat banyak
sekali informasi bermanfaat yang bisa diberitakan. Sering sekali berita yang
kami buat sampai melebihi terbitan untuk hari ini. Sehingga beritanya dijadikan
stok edisi esok dengan pertimbangan berita yang tak basi untuk dibaca.
Kami terbagi menjadi beberapa
kelompok dan saling bergiliran mempelajari dan memahamai pos-pos atau
titik-titik lahan berita, contohnya saja di Kepolisian, Polresta ataupun
Polsek, Ada juga di Instansi Pemerintahan, Tempat-tempat umum, dan lain-lain.
Untuk bulan ini kami telah melewati beberapa polsek yang ada di Medan, seperti
Polsek Percut Sei Tuan, Medan Helvetia, Medan
Timur, Medan Baru, Polresta Medan dan lain-lain.
Dan enaknya lagi, selama sebulan
ini kami didampingi oleh wartawan senior sebagai konektor dengan pejabat yang
bisa dimintai keterangan pers. Sehingga masa uji coba selama 3 bulan ke depan
akan terasa lebih terstruktur dan efisien. Kami diberi petunjuk dan arahan
ketika berada di pos. Berkumpul dengan wartawan dari media lain untuk
mengobrol. Ternyata profesi wartawan menuntut seseorang untuk open minded. Sikap itu suatu keharusan.
Selain itu, setiap hari (selain
Jum’at dan Minggu) kami mengadakan rapat proyeksi. Pada rapat ini masing-masing
wartawan menyampaikan rencana peliputan untuk hari ini. Ada banyak saran dan
masukan ketika apaa yang kita sampaikan. Sehingga pemahaman dan isu semakin
berkembang dan lebih gurih untuk ditelisik. Satu hal, wartawan harus punya daya
jelajah yang tinggi dan keingintahuan yang kuat.
Setelah seharian meliput berita,
kami diizinkan menulis hasilnya di kantor. Bebas mau pake komputer yang manapun
selagi masih kosong. Namun aku lebih sering duduk di sudut paling depan. Itu tempat
favorit. Karena dekat dengan pintu wc. Bar gampang mau nyetor. Hahahay.
Pada masa magang ini, kami juga
telah diberi tugas piket. Piketnya adalah stay di kantor dari jam 18.00 sampai
24.00. lebih jelasnya menunggu kabar atau insiden yang terjadi di Medan, baik
itu kebakaran, penggerebekan, dll. Jika ada insiden kami akan langsung ke TKP.
Dari sebulan yang telah kulalui
banyak sekali pelajaran yang kau peroleh. Baik itu kedisiplinan kerja,
deadline, target, peka, berpikir kritis dll. Semua itu benar memaksaku untuk
berbuat lebih. Walaupun kutahu belum maksimal. Semoga bulan depan lebih baik
lagi yaa..
Semangat Silo.
Sebulan Cicipi Profesi Wartawan Profesional
Reviewed by Bamzsusilo
on
Jumat, November 13, 2015
Rating:
Post a Comment