Berinvestasi Kebaikan Lewat Tulisan
Foto:google |
Apa yang sudah kalian investasikan selama
hidup ini? Uang kah? Emas kah? Tanah kah? Atau Rumah? Memang itu investasi yang
diperlukan saat ini. Namun ada investasi yang lebih penting dari itu semua,
yaitu kebaikan. Kebaikan adalah sebaik-baik investasi. Kalimat ini yang
kutemukan di usiaku yang akan merangkak menuju ¼ abad ini.
Mengapa kebaikan, kalian sudah pada tahu jawabannya
apa. Karena kalian lebih pintar dariku untuk menjelaskan alasan itu. Kebaikan modal
terpenting bagi setiap manusia untuk menjemput masa depannya kelak. Kebaikan adalah
senjata ampuh menghadapi tentara setan yang selalu menggoda. Kebaikan adalah
penawar segala kejahatan yang kita lakukan selama bernafas di bumi ini.
Jika saat ini kita masih berbuat baik, maka
kehidupan dunia ini akan tetap berlanjut. Namun jika tak ada secuilpun kebaikan
yang dilakukan oleh makhluk tuhan, tunggulah kehancuran dunia yang fana ini.
Karena bumi akan muak dengan kejahatan yang dilakukan para penghuninya. Bagaimana
dengan kita yang selalu berbuat jahat, tentu keluarga kita juga pasti akan
jengah dan parahnya tidak menganggap kita bagian dari kelaurganya. Bumi saja yang
tak punya hati bisa merasa muak, bagaimana manusia yang memiliki nurani yang
suci...?
***
Tentu semua orang pernah berbuat baik kepada sesama.
Ketika sedang ujian, ada teman kita yang lupa membawa alat tulis, dengan senang
hati kita meminjamkan alat tulis untuk digunakannya. Itu merupakan suatu
kebaikan. Atau ketika sedang melintas di zebra cross, ada seorang nenek
menggunakan tongkat yang kesulitan untuk
menyeberangi jalan, kita dengan sukarela membantu nenek tersebut. Dan tindakan
tersebut adalah suatu kebaikan.
Begitupun juga profesi sebagai wartawan. Peluang
untuk berbuat kebaikan sangatlah mudah. Bahkan berbanding lurus mudahnya untuk
berbuat kejahatan. Hehe. Iya mengapa kubilang sangat mudah. Karena setiap
tulisan yang dibaca orang banyak dan mengandung nilai kebaikan yang kemudian
memengaruhi orang yang membacanya untuk menjadi lebih baik lagi, itu terhitung
amal. Singkatnya tulisan yang dapat memberikan dampak positif kepada orang
lain, itu mengandung nilai kebaikan.
Bayangkan saja, satu tulisan yang kita
hasilkan dapat dibaca oleh 10 orang saja. Maka 10 kebaikanlah yang akan kita
peroleh. Dan coba hitung jika tulisan kita terkopi sebanyak 200.000 buah
perharinya? Wah wah, hitung sendiri kebaikan yang akan kalian dapatkan. Sungguh
takkan sanggup kalian menghitungnya. Begitu luar biasanya Tuhan membuat
kemudahan bagi siapa saja yang hendak berbuat baik.
So, bukan bermaksud mendoktrin kalian untuk
berprofesi sebagai wartawan. Namun hargailah apapun profesi saat ini yang
digeluti. Setiap profesi yang ada di bumi ini baik kok. Bahkan pencuri aja ada
sisi kebaikannya. Kalau tidak ada pencuri, tentu tidak ada orang yang menjadi
polisi, hakim, jaksa dan lainnya. Tentu tidak ada juga orang yang mempelajari
aturan terkait sanksi yang diberikan bagi pencuri.
Ingatlah, tak ada di bumi ini yang diciptakan
oleh-Nya tanpa alasan. Semuanya atas kehendaknya. Hanya saja saat ini kita tak
mengetahui. Tentu itu rahasia yang akan kita ketahui setelah kita mengalami dan
mengambil hikmah atas jawaban dari teka-teki saat ini. yakinlah, ada rencana
yang lebih indah dipersiapkan oleh-Nya buat kita. Hanya saja, kita diperintahkan
jangan berputus asa.
Ups jadi ceramah, maklumlah. Alumni kampus Islam (UIN SU). Bawaannya pengen
ceramah aja. Hehehe. So buat kita para wartawan dimanapun berada tetaplah
berlandaskan agama dalam memberitakan informasi. Tiada gunanya kita mati-matian
membongkar fakta tentang sesuatu kalau hanya untuk membuat kehancuran dan
pertikaian. Fungsi kita sebagai penyampai adalah sebagai peredam dan pemersatu
antar pihak-pihak yang berseteru.
Manfaatkan keterlibatan kita sebagai pilar
demokrasi yang dapat membawa negara ini maju, aman, sejahtera, adil
berkepribadian luhur. Menjadi rantai bagi para tikus negara, menjadi borgol
bagi para tirani, menjadi linggis bagi para teroris dan menjadi penyejuk jiwa
di tengah huru hara yang menimpa.
Jadilah pembuat berita yang santun, tak kenal
emosi ketika dikritisi. Tak dendam, ketika menerima hujatan. Tetap bertahan,
ketika keadaan semakin tak karuan. Selalu berpikir jernih, walau otak sudah
mendidih. Dan selalu ingat tuhan, ketika datang sebuah tawaran yang menyuruh
berbuat kejahatan.
Jadilah wartawan yang selalu ingat Tuhan
Berinvestasi Kebaikan Lewat Tulisan
Reviewed by Bamzsusilo
on
Selasa, Februari 23, 2016
Rating:
Post a Comment