Jangan Manyun Ketemu Senin, Raih Positifnya.
Foto: google |
Sebagian orang akan alay ketika Senin tiba. Ada yang beranggapan
kedatangan Senin tidak pada saat yang tepat, alasannya karena liburan belum
kelar. Ini apa maksudnya coba? Hahaha. Mau berapa hari liburan. 1 hari cukup
kok. Asal dimanfaatkan dengan maksimal.
Ada lagi yang lain beranggapan trauma dengan Senin yang
identik awal masuk kerja dan beraktivitas lagi. Ini lagi? Alasan yang gak masuk
akal. Emang selama ini dapat musibah apa ketika melalui Senin. Kan gak? Ini ngaco
kali ya. Atau setiap Senin ditimpa masalah dan gak tau jalan penyelesaiannya? Atau
Senin adalah hari dimana hutang-hutang ditagih oleh teman-teman. Ya gak lah,
atau bisa jadi.
Begini kuberi tahu, Senin itu hari yang paling spesial. Karena
Seninlah kita mulai melupakan yang namanya hidup santai dengan mengalihkan
aktivitas rutin yang dapat menjadi jangkar meraih masa depan. Senin itu
jembatan kita menuju kebahagiaan keles, bener gak sih. Kalau gak ada Senin bisa
dibayangin kapan kita upacara bendera (bagi pelajar). Kalau gak ada senin kapan
kita breefing dengan rekan kerja dan atasan (bagi pekerja). Kalau gak ada Senin
gimana kita jumpa pasien yang membutuhkan jasa kita untuk berobat (bagi
dokter). Yah, sedikit banyaknya, hidup kita dimulai dari Senin Sob. Jujur ya,
aku gak lahir kalau Senin gak ditemukan. Karena kebetulan aku lahir pada hari
Senin.
Satu lagi buat mahasiswa, biasanya galau ketika Senin tiba. Alasannya
gak masuk akal banget gitu loch (nada alay). Ada yang tugas kudu ditagih
dosenlah. Emang selama seminggu ngapain aja? Kagak dikerjain. Ya gimana mau
selesai. Pulak ngerjain tugas Minggu malam. Kelar hidup loe Vroh.
Iya bagi pengalaman juga, aku pernah loh jadi mahasiswa. Kalau
ada tugas dari dosen, sebelum dia keluar kelas usahakan tugas sudah selesai
50%. Jadi 50% lagi tinggal selesaian di kost/rumah pada hari yang sama. Jadi,
minggu depan ketika ditagih dosen gak ada alasan lagi nyalahin Senin. Kasihan
loh, Senin mulu jadi tumbalnya karena ketidakdisiplinan kita terhadap masa
depan. Ceile, ini kalimat nemu dimana ya? Keren banget keles.
Jadi, sadarlah bro, sis: anggap saja Senin sebagai hari
dimana kita akan memperoleh keberkahan dan keberhasilan - atas aktivitas yang
akan dilakukan. Ketika hati dan pikiran men-sugesti dengan niat yang baik,
tentu kita akan ikhlas dan mudah dalam menjalaninya. Ini lagi, kalimat dari
mana ini ya, keren banget. Hahaha.
Lalu, Jauhkan rasa malas yang menghegemoni diri karena
liburan akhir pekan yang tidak memuaskan. Bisa jadi akhir pekan kali ini tak
bisa bertemu orangtua, atau ketemu namun hanya 24 jam, atau malah membeku di
dalam kost karena gak tahu mau ngapaen ketika akhir pekan. Malah bagi yang
jomblo, hanya liatin recent update BBM menanti datangnya pembaruan dari
teman-teman. Wayo, itu kerjaan siapa?? Iya itu kerjaan aku.
Satu lagi, akhir pekan bisa kita manfaatin buat perbanyak
ibadah sob. Karena sudah seminggu kita terlalu sibuk dengan kehidupan dunia. Kalau
bisa akhir pekan disisipi dengan aktivitas yang religius, bisa dengan mengaji,
ibadah sunnah, bersihin masjid, kegiaan sosial dan masih banyak lagi.
Gpp sob, sis > semua itu ada hikmahnya kok. Mungkin di
akhir pekan- akhir pekan berikutnya kita bisa diberi waktu lebih lama bersama
orangtua dan keluarga, sahabat-sahabat seperjuangan, dan orang terkasih*.
Dengan begitu, akhir pekan kita semua tidak berlalu beitu
saja, melainkan terlewati dengan aktivitas yang berkualitas. Sehingga Senin
disambut dengan senyuman yang merekah dan syukur yang tak terhingga.
*dirahasiakan dalam doa.
Jangan Manyun Ketemu Senin, Raih Positifnya.
Reviewed by Bamzsusilo
on
Senin, Mei 02, 2016
Rating:
Post a Comment