Resto Kebetulan #3 Wanita Kemarin
Jika belum baca serial pertama bisa dibuka link ini supaya ceritanya nyambung http://www.bamzsusilo.com/2017/01/wanita-kemarin.html dan serial kedua di link http://www.bamzsusilo.com/2017/02/2-secarik-kertas.html
Tak sepetri biasa, Derly berangkat ke kampus terburu-buru. Ia
berharap dapat menemui wanita pemilik kertas yang dijadikannya seperti bubur. Ia
merasa bersalah karena bisa jadi kertas milik wanita tersebut sangat penting.
Sehingga tiada pilihan lain kecuali menemuinya dan meminta maaf. Apakah maaf
diterima atau tidak itu tak menjadi masalah, yang penting menjumpai pemilik
kertas misterius tesebut yang menjadi tujuan utama.
Pagi-pagi sekali, Derly sudah bergegas menuju kampus dan
mencari posisi duduk strategis di depan perputakaan. Taman yang dihiasai tempat
duduk menjadi pilihannya. Jam masih menunjukkan pukul 08.25 WIB. Masih ada
waktu 5 menit lagi hingga jam perpustakaan dibuka. Tak berapa lama, muncullah
seorang wanita memakai pakaian muslimah dengan menyandang tas ransel. Derly
berpikir sejenak seraya memandangi dengan seksama apakah wanita tersebutlah
yang dimaksud.
Tanpa pikir panjang, Derly langsung memotong langkah wanita
tersebut dengan salam. Karena konsentrasi dengan langkahnya, wanita tersebut
terkejut dan hampir saja terjatuh karena menghindar dikira ada yang hendak
menabraknya. Dengan sigap Derly memperkenalkan diri dan meminta waktu sebentar
untuk berbicara. Wanita tersebut tampak terburu-buru dan meminta maaf karena
sudah terlambat untuk memulangkan buku ke perpustakaan. Menurut pengakuannya, 5
menit lagi ia akan masuk kelas untuk mengikuti materi perkuliahan.
Derly kembali bingung dan sekali lagi tak mampu berkata-kata.
Dengan tatapan hampa, ia kembali melihat wanita yang ternyata sudah 3 kali berpapasan
dengannya namun sama sama saling tak mengenal. Ia perlahan melupakan kejadian
tersebut. Berharap dosa yang dilakukan dengan menghilangkan sesuatu yang bukan
miliknya termaafkan oleh sang empunya. Seandainya saat itu tidak pernah
terjadi, ia tak mungkin bakal sangat menyesal seperti ini karena tak diberi
kesempatan untuk bertemu dengan pemilik kertas tersebut.
Waktu bergulir, tak terasa 6 bulan berlalu. Derly sudah benar-benar
melupakan wanita kemarin yang pernah sangat menggangu pikirannya. Ia berharap
tidak bertemu lagi karena akan membuka ingatan yang dapat menggaggu
aktivitasnya saat ini. Karena, ketika membayangkan anita tersebut, konsentrasi
Derly benar benar terganggu.
***
Sore itu Derly sedang ada di restoran bersama rekan-rekan
aktivisnya. Biasalah, namanya juga agen perubahan. Untuk berdiskusi mengupas
segala permasalahan kampus, tempat nongkrong seperti restoran bergenre anak
muda sangat digemari. Apalagi yang menyediakan menu-menu ekonomis. Tentu yang paling diminati ada fasilitas wifi.
Perbincangan kali ini tentang adanya politik kampus yang
mulai meresahkan mahasiswa idealis. Faktanya, banyak mahasiswa yang
memanfaatkan jabatan strategis di pemerintahan mahasiswa kampus untuk kemudahan
aksesnya ber-KKN. Yah, ini kerap terjadi. Sehingga keadilan mahasiswa tidak
merata dirasakan di kampus tempat Derly menuntut ilmu dan pengalaman. Sehingga,
permasalahan ini harus diselesaikan segera. Begitu materi pembicaraan Derly dan
rekan-rekannya.
Seperti biasa, obrolan ringan yang berlangsung di sore hari
selepas pulang kuliah hanya ditemani cappucino late hangat. Ditambah sepiring
kentang goreng menambah kehangatan sore itu. Derly masih memimpin jalannya
diskusi dengan kelihaiannya menganalisa keadaan kampus. Seperti biasa itulah
keahliannya. Karena backgroundnya adalah jurnalis kampus.
Hingga di penghujung diskusi dan memperoleh hasil yang telah
disepakati mereka bergegas angkat kaki dari resto ala kampus tersebut. Selepas
ke kasir saat menuju parkiran motor, Derly tak sengaja menyenggol seorang
wanita yang hendak masuk ke dalam resto. Walaupun tersenggol hanya sedikit dan
kelihatannya menyentuh bagian lutut si wanita. Sehingga kelihatan ada noda yang
kebetulan wanita tersebut menggunakan gamis berwarna peach. Sehingga kelihatanlah
ada noda.
Derly hanya memandangi wanita tersebut tanpa berani berbicara
barang untuk meminta maaf. Kelihatannya anita tersebut tak terlalu
mempermasalahkan atas keteledoran Derly. Tanpa ada dialog, wanita tersebut berlalu
dan masuk ke dalam resto tempat Derly dan teman-temanny tadi berdiskusi.
Dengan polos, Derly pun melaju dan tak mempersoalkan kejadian
tadi. Hingga tiba di rumah Derly baru menyadari bahwa wanita yang tersenggol
tadi adalah wanita yang pernah ia jatuhkan buku-bukunya di depan perpustakaan. Bahkan
Derly juga dengan sengaja mengambil catatan yang ada di selipan buku yang di
baca wanita tersebut. Dan hingga kini ia belum mengembalikan catatan tersebut. Ternyata
hilang sudah catatan tersebut.
Tak berpikir lama, Derly langsung mengambil jaket di cantolan
balik pintu dan melaju motornya dengan kencang. Rasa penasaran dan rasa
bersalah yang berlebiihan kembali muncul menggeranyangi pikiran Derly. Namun setelah
sampai di resto, apa yang didapat Derly?
Resto Kebetulan #3 Wanita Kemarin
Reviewed by Bamzsusilo
on
Senin, Januari 15, 2018
Rating:
Post a Comment