Alasan Kamu Segera Menikah, Dan Bukan Sekedar Melepas Kejombloan
Belakangan ini santer diperbincangkan perihal menikah. Tak hanya di medsos, akupun tak luput dari pertanyaan yang baik ini. Iya, jadi pertanyaan kapan menikah itu menurutku adalah pertanyaan yang membangun. Jadi bagi kita spesies yang lahir di awal 90-an sepatutnya sadar bahwa menikah itu adalah suatu hal yang sudah menjadi prioritas. Pertimbangannya adalah faktor usia.
Yah, pasti kamu kamu yang lahir di awal tahun 90-an misalnya saya yang sudah menginjak usia 25+ sedikit akan iri dengan rekan rekan sepermainan dahulu yang sudah memiliki istri bahkan sudah menggendong anak. Hal ini tentu menjadi rasa was-was tersendiri bagi siapa saja jombloers yang tidak siap mental menerima pertanyaan bertubi-tubi kapan menikah.
Jika kita bijak menjawab pertanyaan tesebut, tentu jawabannya mungkin seperti ini. Mungkin Tuhan belum menakdirkan aku untuk menikah, atau begini – belum ada wanita yang beruntung untuk menggaet hatiku. Itu jawaban jombloers yang sebenarnya bertujuan untuk menghibur dirinya sendiri.
Belum lagi jika yang bertanya itu orangtua sendiri. Mungkin jawaban paling diplomatis yang akan keluar dari mulut kita adalah, tunggu aja tanggal mainnya. Boro boro mau menikah, calonnya aja belum ketemu.
Jadi tadi pagi, aku baru chatingan dengan adik di kampus. Dia bertanya kapan menikah. Tentu jika aku boleh menjawab, kapan adik siap menyambut kedatanganku di rumah untuk berbicara dengan kedua orangtuamu. Namun tampaknya pertanyaan balasan tersebut aku urungkan. Walaupun dalam hati kecil, aku berniat mempersuntingnya, ada alasan tertentu yang masih aku toleransi belum mengatakannya sekarang.
Aku masih menunggu momen paling tepat untuk bertemu orangtuamu. Dan kuncinya ada di hati nuranimu untuk mempersilahkan. Karena orangtua pada prinsipnya mengikuti keinginan sang anak dalam memilih jodoh. Namun tidak terlepas dari persetujuan orangtua terhadap kriteria yang paling bagus dan sesuai dengan nilai nilai agama dan budaya yang berkembang.
Jadi, jika aku disuruh memilih antara karir dan menikah? aku memilih keduanya. Karena apa? Suatu karir yang dilakukan bersama-sama akan lebih indah melakukannya. Contohnya jika ingin kuliah lagi, itu bukan menjadi kenala untuk menikah, justru itu menjai penyemangat karena bakal ada yang menemani berlarut-larut untuk mengerjakan tugas kuliah. Bayangin deh so sweetnya. Adanya yang buatian kopi di tengah malam sambil menunggumu dengan setia di depan layar laptop.
Tak hanya itu, kamu tidak akan merasa sendiri ketika ditimpa masalah. Kamu akan memiliki seseorang yang siap mendengar segala keluh kesah di setiap permasalahan yang menimpa. Karena tuhan bisa saja menitipkan solusi dan hidayahnya melalui istri ataupu n suami kita kelak.
Jadi, jika kamu masih ragu untuk menunda lamaran pernikahan dari seseorang, tanya hati nurani. diskusi ke orangtua, yakinkan mereka dan serahkan kepada yang Maha Kuasa. Karena menikah adalah ibadah yang paling panjang durasinya. Sehingga haruslah dipersiapkan dengan matang.
Yakini bahwa dengan menikah, semua masalah hidup lebih mudah teratasi. Tentu dengan menikah, kita akan lebh dewasa dalam berperilaku dan bersikap. Dan menikah akan membuat keluargamu lebih berwarna. Karena akan ada orang baru yang mengisi sebuah posisi penting di kehidupanmu.
Yah, pasti kamu kamu yang lahir di awal tahun 90-an misalnya saya yang sudah menginjak usia 25+ sedikit akan iri dengan rekan rekan sepermainan dahulu yang sudah memiliki istri bahkan sudah menggendong anak. Hal ini tentu menjadi rasa was-was tersendiri bagi siapa saja jombloers yang tidak siap mental menerima pertanyaan bertubi-tubi kapan menikah.
Jika kita bijak menjawab pertanyaan tesebut, tentu jawabannya mungkin seperti ini. Mungkin Tuhan belum menakdirkan aku untuk menikah, atau begini – belum ada wanita yang beruntung untuk menggaet hatiku. Itu jawaban jombloers yang sebenarnya bertujuan untuk menghibur dirinya sendiri.
Belum lagi jika yang bertanya itu orangtua sendiri. Mungkin jawaban paling diplomatis yang akan keluar dari mulut kita adalah, tunggu aja tanggal mainnya. Boro boro mau menikah, calonnya aja belum ketemu.
Jadi tadi pagi, aku baru chatingan dengan adik di kampus. Dia bertanya kapan menikah. Tentu jika aku boleh menjawab, kapan adik siap menyambut kedatanganku di rumah untuk berbicara dengan kedua orangtuamu. Namun tampaknya pertanyaan balasan tersebut aku urungkan. Walaupun dalam hati kecil, aku berniat mempersuntingnya, ada alasan tertentu yang masih aku toleransi belum mengatakannya sekarang.
Aku masih menunggu momen paling tepat untuk bertemu orangtuamu. Dan kuncinya ada di hati nuranimu untuk mempersilahkan. Karena orangtua pada prinsipnya mengikuti keinginan sang anak dalam memilih jodoh. Namun tidak terlepas dari persetujuan orangtua terhadap kriteria yang paling bagus dan sesuai dengan nilai nilai agama dan budaya yang berkembang.
Jadi, jika aku disuruh memilih antara karir dan menikah? aku memilih keduanya. Karena apa? Suatu karir yang dilakukan bersama-sama akan lebih indah melakukannya. Contohnya jika ingin kuliah lagi, itu bukan menjadi kenala untuk menikah, justru itu menjai penyemangat karena bakal ada yang menemani berlarut-larut untuk mengerjakan tugas kuliah. Bayangin deh so sweetnya. Adanya yang buatian kopi di tengah malam sambil menunggumu dengan setia di depan layar laptop.
Tak hanya itu, kamu tidak akan merasa sendiri ketika ditimpa masalah. Kamu akan memiliki seseorang yang siap mendengar segala keluh kesah di setiap permasalahan yang menimpa. Karena tuhan bisa saja menitipkan solusi dan hidayahnya melalui istri ataupu n suami kita kelak.
Jadi, jika kamu masih ragu untuk menunda lamaran pernikahan dari seseorang, tanya hati nurani. diskusi ke orangtua, yakinkan mereka dan serahkan kepada yang Maha Kuasa. Karena menikah adalah ibadah yang paling panjang durasinya. Sehingga haruslah dipersiapkan dengan matang.
Yakini bahwa dengan menikah, semua masalah hidup lebih mudah teratasi. Tentu dengan menikah, kita akan lebh dewasa dalam berperilaku dan bersikap. Dan menikah akan membuat keluargamu lebih berwarna. Karena akan ada orang baru yang mengisi sebuah posisi penting di kehidupanmu.
Alasan Kamu Segera Menikah, Dan Bukan Sekedar Melepas Kejombloan
Reviewed by Bamzsusilo
on
Minggu, Februari 25, 2018
Rating:
Post a Comment