Memilih Wakil Rakyat Yang Tak Mahir Berkhianat
Siapapun setuju jika demokrasi di Indonesia bersih dan maju. Hanya saja kita tak peduli proses berjalannya sesuai dengan normatif atau tidak. Apakah sudah bergulir sesuai Undang-Undang dan Pancasila atau tidak. Masing masing kita punya argumen tersendiri menanggapinya. Termasuk para politikus.
foto: google |
Memang pendidikan mereka lumayan tinggi. Ada yang sarjana maupun magister. Bahkan ada yang doktor. Namun terkadang sering menghalalkan cara cara yang kotor. Hanya demi sebuah pengakuan seorang promotor. Namun ternyata berakhir menjadi pakar koruptor. Alih alih menjadi pelanjut semangat proklamator.
Memang politikus mahir berkilah. Ketika terpojok bersalah, masih saja menyimpan senyum menjaga marwah. Menganggap benar perilaku yang menyimpang. Dengan membawa nama suci rakyat yang katanya berjuang. Padahal sandiwara sudah sejak lama menutupi biang.
Tahun depan kita kembali memilih wakil rakyat. Yang katanya penampung aspirasi rakyat. Kita masih percaya ada orang orang baik yang bakal menjabat. Yang berani berjuang demi kemaslahatan umat. Dan terhindar dan menjaga dirinya dari perilaku terlaknat.
Sebagai rakyat yang peduli dengan demokrasi. Mari sama sama menjaga marwah demokrasi dengan hati nurani. ikut serta memperbaiki kesantunan bernegara. Menciptakan nuansa keadaban yang mencerminkan jati diri bangsa. Melupakan segenap perbedaan demi terwujudnya Indonesia jaya.
Jadilah politikus yang tidak rakus. Jadilah pengemban suara rakyat yang tak berkhianat. Dan jadilah contoh bagi rakyat tanpa menokoh. Karena demokrasi yang telah lahir, harus dijaga dan dibesarkan oleh orang orang yang berintegritas dan berkeagamaan.
Memilih Wakil Rakyat Yang Tak Mahir Berkhianat
Reviewed by Bamzsusilo
on
Selasa, September 04, 2018
Rating:
Dahulu, orang yg berpendidikan tinggi, cara berpikirnya pun luar biasa berilmu. Sekarang, tidak semua seperti itu.
BalasHapusSaya mah ikut suara terbanyak aja mas hehe,,, yang penting peluang kerja banyak, pengangguran klo bisa ditiadakan
BalasHapusWah kalo urusan politik, saya dukung siapapun pemimpinnya. Tapi kalau ditanya milih siapa.. hehe.. saya mah lihat yang paling sedikit "dosanya". Indikator dosanya apa? Saya punya standarnya sendiri. Yah... semoga Indonesia menjadi lebih maju pesat di bawah kepemimpinan selanjutnya
BalasHapusWaduh, liat gambar orang tidur pas rapat itu jadi ingat dulu waktu sekolah, ada temen yang tidur di kelas trus dilempar penghapus sama pak guru. kalo di rapat, ketua sidangnya berani lempar-lempar gitu juga g ya....
BalasHapus