Bencana Terdahsyat Adalah Ketidakpedulian Terhadap Sesama

Foto: Merdeka.com

Yah, judul di atas sangat familiar kita baca di postingan-postingan relawan yang berjuang membantu para korban. Tak sekedar membantu proses evakuasi korban, mereka juga melakukan pemulihan sarana tempat tinggal, trauma healing  dan rekonstruksi di lokasi bencana.

Meskipun kita lihat sudah banyak sekali relawan yang terjun langsung ke lokas bencana, namun itu tidaklah cukup untuk mengembalikan keadaan pasca bencana seperti sedia kala.

Peran serta kita sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan, memiliki kesamaan berbangsa dan bernegara, memiliki kesamaan bendera merah putih yang sama selayaknya ikut turun tangan. 

Istri Ivan Seventeen pun menjadi korban

Jika tak mampu terjun langsung ke lokasi bencana, dapat mengulurkan donasi yang pasti sangat dibutuhkan. Belum lagi trauma yang melanda korban, kehilangan anak, istri, suami, saudara saudari. Tentu situasi seperti ini tidaklah mudah untuk mereka lewati. Saban hari terngiang akan indahnya berkumpul bersama keluarga di rumah. Kini, mereka hanya tinggal di posko-posko atau rumah sanak saudara yang tidka terkena bencana.

Memang mereka bisa bangkit untuk melanjutkan hidup. Namun ingatan dan memori yang telah lalu takkan mudah untuk mereka lupakan. Apalagi kehilangan keluarga, tempat tinggal dan harta lainnya.

Oleh sebab itu, jika kita tidak mampu memberikan waktu dan tenaga untuk terjun langsung ke lokasi bencana, ada baiknya kita turut berdonasi sesuai dengan kemampuan isi dompet untuk meringankan beban para korban.

Jika kamu ingin berdonasi untuk korban Tsunami Selat Sunda dan Lampung, bisa melalui Bloggerjakarta ya guys. Caranya cukup mudah. Kamu hanya mentransfer kemudian konfirmasi ke nomor Whatsapp yang tertera. Insya Allah dana yang terkumpul akan disalurkan secara amanah.


Sekali lagi, Bencana Terdahsyat Adalah Ketidakpedulian Terhadap Sesama