Menenteramkan Hati, Menenangkan Jiwa
Di saat krusial, terkadang diri ini tak sanggup untuk
melalui. Menganggap beban dipundak begitu sulit untuk dicarikan solusi.
Menyalahkan keadaan sudah menjadi alibi, kesana kemari tak tahu siapa yang harus
dicari. Tinggal bagaimana prosesnya segera bisa teratasi. Itulah ujian yang
kerap terjadi. Kadang kadang buat kita lupa diri.
Foto: google |
Namun, padahal dibalik yang telah terjadi. Justru akan lahir
sebuah pendewasaan diri. Kemampuan yang selama ini terpendam hingga sulit dicari.
Mau gak mau datang menjadi senjata pertahankan reputasi. Hingga kita baru sadar
setelah masalah dapat teratasi.
Ada yang bilang, jika mau hidup tenteram, maka perbanyak
manfaat buat semua orang. Tujuannya cuma satu, bagaimana orang tersebut,
kesulitannya dapat berkurang. Dan ingat, jangan merasa seakan menolong orang
akan membuatmu menang. Tentu tak hanya itu karena hatimu juga bakal tenang.
Ketika hati telah damai, ikhlas berbuat menjadi perisai.
Melepas perbedaan dari kerasnya tirai. Membendung amarah yang kian memuai.
Bertoleransi menjadi sebuah transaksi tunai. Kekeluargaan tumbuh bagai butiran
rinai. Tak henti-henti bermekaran di balik arai.
Kita mafhum dengan keadaan. Menyepakati sebuah peristiwa
tanpa rasa menyalahkan. Karena sadar, segalanya adalah kehendak Tuhan. Ambil
hikmahnya, ikhlaskan kesedihan. Karena manisnya kehidupan, jika kita bersyukur
tanpa paksaan. Menerima dengan tulus sembari berharap datang kebahagiaan. Yang
takkan sirna hingga kemudian. (@bamzsusilo)
Menenteramkan Hati, Menenangkan Jiwa
Reviewed by Bembengers
on
Kamis, Maret 14, 2019
Rating:
Post a Comment