Menasionalisasi Ekonomi Digital Untuk Mendongkrak Ekonomi Nasional

Kemudahan dan keterbukaan akan dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat mayarakat jika menerapkan ekonomi digital. Hal ini sejalan dengan nawacita pemerintah yang mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia naik tiap kuartalnya.

Sehingga Bank Indonesia sebagai otoritas yang berwenang terus menjalankan strategi dalam menerapkan secara konfrehensif ekonomi digital agar berjalan secara merata

Optimalisasi Pasar UMKM

Adapun hal pertama yang akan dilakukan BI adalah mengoptimalkan penjualan dan keuntungan para pelaku UMKM kecil dan menengah. Dengan adanya Ekonomi Digital, diharapkan keuntungan UMKM dan e-commerce akan meningkat.

Karena, jika pasar UMKM mengalami peningkatan penjualan justru akan memberi dampak positif kepada pertumbuhan ekonomi secara signifikan.dengan cara menekan start-up baru menjual produk-produk yang bisa bersaing di pasar nasional.

Penggunaan E-money Secara Merata dan Menyeluruh

Tak hanya itu, saat ini pemerintah juga telah menerapkan pembayaran tol secara elektronik. Pembayaran akan lebih mudah dan transparan. BI berharap penggunaan uang elektronik dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang inovatif dan praktis.

Tentu, adanya e-money diharapkan mampu mempercepat pembayaran kegiatan ekonomi yang bersifat massal, cepat dan mikro.

Karena masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang komsumtif, dengan adanya pembayaran belanja atau merchandise bahkan kuliner akan lebih menguntungkan bagi pemerintah dari segi ekonomi.

Namun banyak tantangan yang harus dihadapi pemerintah agar tujuan menasionalisasi ekonomi digital ini dapat berjalan sesuai rencana. Di bawah ini akan dibahas langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk menyukseskan program tersebut.

1.      Regulasi yang ramah dan mengikat

Tentu kita sadar bahwa masyarakat Indonesia belum secara keseluruhan paham tentang pembayaran elektronik. Khususnya yang tinggal di daerah. Karena kebiasaan berbelanja secara uang cash sudah mendarah daging. Sehingga aturan mesti dibuat untuk mulai membiasakan penggunaan produk ekonomi digital perlahan lahan agar bisa seimbang antara di kota dan di desa.

2.      Melatih SDM yang menguasai Ekonomi Digital

Lagi lagi permasalahan klasik yang dialami negeri ini adalah sumber daya manusianya. Peemrintah harus menekan jumlah pelaku UMKM yang dilatih secara profesional dengan serius.

Bila perlu jika ada yang bibit potensial agar disekolahkan di luar negeri. Sehingga dnegan kayanya produk-produk dalam negeri jika tidak diolah kepada yang ahlinya tidak akan mendapat hasil di kemudian hari.

3.      Memberikan kartu e-money secara gratis

Dengan adanya kartu gratis, tentu masyarakat akan menggunakan kartu tersebut tentunya dengan syarat mengisi saldo di loket atau ATM yang telah ditentukan. Sehingga dengan sendirinya masyarakat mulai beralih menggunakannya

4.      Menyediakan fasilitas umum berbasis digital

Dengan adanya fasilitas masyarakat yang terintegrasi dunia digital, seperti angkutan massal yang menggunakan kartu e-money akan mendukung program menasioanlisasikan ekonomi digital di berbagai lapisan masyarakat.

Kemudian pelaku UMKM kecil dan menengah untuk menerapkan pembayaran produk produknya secara online. Jadi menfaatnya mutualisme, pemerintah dan pelaku usaha sama sama menguntungkan.

5.      Pemasaran UMKM secara global

foto: Mastel.id

Pemerintah juga harus mendukung penuh UMKM kecil dan menengah agar bisa bersaing di pasar internasional.  Caranya dengan membantu promosi produk produk dalam negeri di dunia internasional. Misalnya saat acara yang dihadiri berbagai negara dunia dengan menggunakan dan mempromosikan secara lansgung produk produk tersebut.

Dengan begitu, pemerintah dan masyarakat akan berkolaborasi meningkatkan penjualan bagi pelaku usaha dan meningkatnya ekonomi Indonesia. Sehingga Indonesia 2020 mampu menjadi negara kuat di bidang #Ekodigi. Semoga

Sumber:

-          Website Bank Indonesia

-          Portal berita online liputan6

-          Portal berita online kompas.com