Rindu Mantan
Cerita 3
Siapa bilang rindu mantan itu gak baik. Baik loh, dengan
merinduinya kita jadi sadar bahwa kau pernah jadi orang yang dibanggakan. Meski
akhirnya tak menjadi pilihan. Btw, ngomongin rindu, aku bukan hendak
menyampaikan rasa rindu mendalam kepadanya yang telah berada di pelukan orang
lain.
Hanya saja, terlalu sempit dunia ini jika perpisahan sebuah hubungan
lantas menjadikan kita bermusuhan. Gak banget kan? Toh dunia ini begitu sempit, Apalagi kita masih tinggal di bumi yang sama. Bahkan di negara yang sama. Pahitnya
lagi masih berada di provinsi yang sama. Tentu kemungkinan pertemuan akan
terulang.
Setelah hampir 5 tahun tak berkomunikasi, tentu akan berbeda
situasinya. Namun lagi-lagi nuraniku tak hendak meneruskan pengasingan diri ini.
Menganggap orang yang pernah ada di kehidupan kita begitu dalam, kini menjadi
seperti musuh yang kadang tak dianggap layaknya teman.
Bahkan bertegur sapa
saja pun kita sudah tak pernah lagi. Aku tak berharap apa apa darimu, hanya
saja sudah cukuplah kita memendam keegoisan diri menganggap keadaan tampaknya
tak baik baik saja.
Mungkin tulisan ini sedikit membuat kalian merasa risih. Menceritakan
kisah yang tak pantas untuk dibagikan ke banyak orang. Namun sekali lagi ini
hanya cerita fiksi yang harusnya tak perlu kalian percayai. Toh, setelah baca
ini kalian juga gak bakal peduli siapa yang mengatasnamakan dirinya mantan
atau apapun itu biasa kita menyebutnya.
Hanya saja, aku pengen jelasin kepada kalian bahwa gak selamanya sesuatu yang buruk itu akan bernilai buruk di mata
manusia. Apalagi Allah Sang Maha Bijaksana. Jika kita mencoba berpikir out of the box dengan keadaan tersebut.
Mari kita bahas poinnya. Ada satu pelajaran yang bisa kita
petik dari kisah rindu mantan di atas. Bahwa apa yang bukan menjadi milik kita
suatu saat akan diambil sama yang berhak mendapatkan. Itu pasti, gak bisa
ditawar. Dan harus diterima dengan hati yang ikhlas. Wong emang bukan milik
kita kok.
Nah, paragraf di atas bisa kita analogikan dengan sebuah
kisah menarik ini. suatu hari di perjanan tanpa disengaja kamu menemukan dompet
berisi bayak uang. Ada dua pilihan, menghubungi pemiliknya atau dimanfaatkan
uang yang sudah jelas-jelas bukan milik kita tadi.
Cepat atau lambat, sesuatu yang bukan hak kita namun masih kita gunakan tanpa rasa bersalah hanya akan menambah kecemasan dan
ketidaktenangan di dalam hati. Dan kita harusnya siap suatu saat bakalan diambil oleh yang
berhak memilikinya. Jikapun tidak diambil, sesuatu itu akan lenyap begitu saja.
Hilang tak berbekas, tak bernilai dan kita gak sadar aja gitu, tiba-tiba udah
gak ada.
Mantan Bukan Sampah
Sama halnya dengan mantan, kita merasa kedatangannya dahulu
terasa sangat indah. Namun akhirnya, kepergiannya terasa menyisakan begitu banyak
masalah. Padahal, kalau ditelisik ia hanyalah potongan kisah dalam bagian
hidupmu yang hanya berniat singgah. Kamunya saja yang lebay dan berharap
terlalu wah. Tapi jangan dianggap ia pantas dimasukkan ke dalam tong sampah. Itu
sungguh-sungguh menyakitkan.
Satu pesan buat kalian yang merasa telah disakiti oleh
mantan. Kalian memang pantas mendapakannya. Kwkwkw. Siapa suruh menyerahkan
hatimu begitu mudah kepada orang-orang yang belum pantas mendapatkan. Ibarat makan
mangga muda, tentu rasanya akan asam.
Begitupula dengan perasaan, jika belum
matang sudah diserahkan kepada orang, tentu rasanya takkan manis. Maka, sebelum
berani menyerahkan rasa kepada seseorang, serahkan dulu rasa itu kepada Ia Sang
Pemilik Rasa. Agar ke depannya mendapat restu dari-Nya. Bukan malah berakhir
dengan luka.
Baca Cerita 1 - tentang Kegagalan disini
Baca Cerita 2 - tentang Perjuangan disini
Rindu Mantan
Reviewed by Bembengers
on
Rabu, April 08, 2020
Rating:
Post a Comment