Virus Yang Paling Mematikan
Cerita 4
Kali ini aku bukan ingin bahas tentang Covid-19 yang melanda
dunia. Hanya saja marilah sama sama kita doakan semoga pandemi ini segera
berakhir. Karena jiwa jalan-jalanku jadi terkendala, kegiatan belajar mengajar
jadi kehilangan jati diri. Seorang guru jadi kesulitan dalam mentransfer
teladan yang baik kepada anak didik. Karena keteladan akan lebih ekfektif jika
ditiru secara langsung. Bener gak sih?
Tentu masih banyak lagi masalah yang ditimbulkan akibat
pandemi ini. tadi masing kita tinjau dari segi pendidikan. Belum lagi di bidang
ekonomi, sosial, budaya dan agama. Tentu segala kegiatan yang rutinitas kita
lakukan menjadi terkendala. Mari sama sama kita berdoa semoga ujian ini segera
berakhir. Aamiin.
Baik, kita lanjutkan. Kamu pasti pernah merasakan yang
namanya takut kehilangan sesuatu yang dimiliki. Misalnya takut kehilangan harta,
tahta, ataupun wanita. Yaah, ketiganya adalah hal yang harus benar benar kita
manfaatkan sebagaimana yang telah diajarkan oleh Islam.
Dalam sebuah dalil yang terdapat pada Surah At-Taubah Ayat
24 disebutkan”Katakanlah,” Jika Bapak-bapak,
anak-anak, , istri-istri, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai,
adalah lebih kamu cintai dari Allah SWT dan Rasul-Nya dan dari berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq”
Dari dalil di atas tentu kita dapat memahami bahwa larangan
lebih besar mencintai kehidupan dunia hanya akan membawa kita pada kesesatan. Bahwa
harta, tahta dan wanita tadi seprti yang dijelaskan di atas adalah sementara. Suatu
saat bisa pergi meninggalkan kita.
Misalnya saja harta, hari ini kita bisa peroleh rezeki yang
melimpah karena usaha yang kita lakukan. Padahal sebenarnya tak lantas serta
merta hasil dari jerih payah kita pribadi, melainkan ada campur tangan Sang
Kuasa di dalamnya. Hanya saja kita tak menyadarinya.dan esok bisa saja harta
tersebut pergi begitu saja tanpa kita duga-duga.
cc: kompasiana.com |
Kemudian adalah harta. Hari ini kita bisa menduduki jabatan
yang tinggi di dunia. Misalnya menjadi Kepala di salah satu perusahaan ternama.
Dan menjatuhkan jabatan kamu itu sangat mudah bagi-Nya. Walaupun kamu sudah
berbuat sedaya upaya maksimal dalam mengemban amanah tersebut.
Apalagi wanita, kematian dapat menjadi pemisah antara kamu dan
wanita yang kamu elu-elukan parasnya. Bahkan sangat mudah baginya mengubah
paras yang cantik hanya dengan satu kecelakaan di aspal. Bahasa kasarnya dicium
aspal. Seketika berubah tuh kecantikannya.
Sehingga melalui postingan ini aku mengajak kita semua untuk
sadar bahwa apa yang kita miliki hari ini, baik itu harta, tahta dan wanita
yang jelita adalah titipan. Tak lantas kita sudah memiliki di atara salah satu
yang tiga tadi menjadi bersikap jumawa. Apalagi mengatasnamakan pencapaian yang
telah diraih atas jerih payah pribadi. Tidak kawan, kau bisa dilahirkan ke
dunia ini sajapun adlah sebuah anugerah yang telah Allah berikan. Apalagi yang
menyertai selama hidup ini.
Sehingga selagi diri ini mash sanggup berbuat baik,
lakukanlah. Banyak cara dalam menyalurkan kebaikan. Jika tak mampu dengan
harta, tenaga, dan jiwa raga kamu bisa berbagi kebaikkan dengan tulisan yang
mengajak pada kebaikan. Salah satunya mengajak untuk senantiasa mengingat
bahwasanya hidup ini adalah persinggahan. Tinggalkanlah kado terbaik kepada
orang—orang yang kamu jumpai. Kado terbaik itu adalah nasihat menuju kebaikan.
#Chalengewithyou
Baca Cerita 1 - tentang Kegagalan disini
Baca Cerita 2 - tentang Perjuangan disini
Baca Cerita 3 - Rindu Mantan disini
Virus Yang Paling Mematikan
Reviewed by Bembengers
on
Jumat, April 10, 2020
Rating:
Post a Comment